Meski sejumlah penelitian membuktikan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah moderat dapat menggerus risiko gangguan jantung, depresi, bahkan meningkatkan harapan hidup, namun belum ada yang bisa membuktikan hubungan sebab akibat antara konsumsi alkohol dengan peningkatan kesehatan. Itulah sebabnya, Boris Hansel dan Hospital de la Pitie, Paris, tertarik untuk membuktikan “manfaat kesehatan sebenarnya” dari alkohol.
Ia dan para koleganya pun mengamati 150.000 penduduk paris, yang pernah menjalani pemeriksaan kesehatan antara tahun 1999-2005.
Ia membagi partisipan rata-rata berusia 47 tahun ke dalam empat kelompok, yakni kelompok yang tidak pernah menenggak alkohol, kelompok penenggak alkohol dalam jumlah rendah, kelompok penenggak alkohol dalam jumlah moderat, serta penegak alkohol dalam jumlah tinggi. Mantan penenggak alkohol tidak di ikut sertakan demi menjaga keseragaman kelompok non-penenggak.
Ternyata, dibandingkan dua kelompok lainnya, penenggak alkohol dalam jumlah sedikit dan moderat memiliki indeks massa tubuh, kadar kolesterol dan gula darah yang lebih baik. Mereka juga memiliki risiko penyakit kardiovaskular, kadar stress, detak jantung dan tingkat depresi yang lebih rendah.
Namun, paea partisipan dari dua kelompok itu juga diketahui memiliki pola hidup yang lebih baik. Karena itu, Hansel menyimpulkan dalam Eroupean Journal of Clinical Nutrition, masih belum terbukti bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah rendah dan moderat merupakan faktor tunggal yang mempengaruhi peningkatan kesehatan




No Response to "Jangan salah asumsi soal alkohol"
Posting Komentar