Selasa, 03 Agustus 2010 0 komentar

Karena Burger, Timbulah Asma

Anak yang gemar makan apa saja tanpa diet, misalnya makan burger 3 kali atau lebih seminggu, maka risiko asma akan melonjak. Demikian hasil studi para penelii yang melibatkan sekitar 50 ribu anak dari 20 negara yang di muat oleh jurnal Thorax edisi juni. Menurut para peneliti, makan buah, sayur,dan ikan member dampak perlindungan terhadap serangan asma.

Bukan hanya asma saja risiko anak pemakan burger. Tetapi, sederet risiko kesehatan lainnya telah menunggu anak tersebut di depan mata. Studi itu mengamati perilaku anak di Negara maju dan berkembang antara 1995-2005. Orang tua juga ditanyai tentang pola diet anak, serta kapan anak didiagnosis asma atau napas mengeluarkan bunyi (mengi). Hasil riset menunjukkan, dampak diet bervariasi, tergantung di Negara mana anak tersebut berdiam.

Setelah itu, sayur dan buah lebih protektif terhadap asma hamper di semua Negara yang diteliti, sedangkan ikan yang memberikan efek perlindungan pada anak yang tinggal di Negara maju

Hal yang mengejutkan adalah, makan burger 3 kali seminggu terkait erat dengan resiko asma dan napas mengi. Namun hal itu cuma dijumpai pada anak di Negara kaya.

Peneliti Dr. Gabriel Nagel menjelaskan mengapa fenomena burger hanya terjadi di Negara kaya. Menurutnya, asma terdiri atas sekumpulan gejala dan bukanlah kondisi tunggal. Sehingga, pemicu yang berbeda akan berdampak beda pula di setiap negara.

Katanya, hal tersebut justru memperjelas pengertian bagaimana asma menyerang orang yang berbeda, dan efeknya yang juga beda antara Negara maju dengan Negara berkembang.

Studi itu menyebut bahwa diet yang kaya buah dan sayur merupakan dewa penolong karena efek protektif dari antioksidan dan vitamin C yang dikandung buah serta sayur. Di sisi lain, kadar lemak tak sehat di burger dapat meningkatkan resiko asma. Walau demikian, para peneliti mengatakan bahwa anak yang makan beberapa burger seminggu juga memiliki kebiasaan tak sehat lainnya.

Beberapa lembaga riset asma, misalnya di Inggris dan Amerika Serikat menyambut baik hasil penelitian tersebut. Sebab, studi itu membantu pemahaman mengenai keterkaitan antara asma dan diet. Namun, menurut lembaga tersebut,harus juga di pahami bahwa berat badan anak mempunyai pengaruh signifikan terhadap gejala asma.

Dr. Elaine Vickers, ahli asma di Inggris, mengatakan, beberapa studi sebelumnya menunjukkan bahwa pola diet Mediterania yang kaya dengan buah dan sayur mampu mengurangi resiko berkembangnya gejala asma pada anak.

Ia menyarankan agar orang tua menjamin anaknya dapat makan makanan sehat, gizi seimbang, serta diimbangi dengan aktivitas fisik mencukupi

No Response to "Karena Burger, Timbulah Asma"

Posting Komentar