Ada berbagai pertanyaan yang diajukan pewawancara saat interview. Ada pertanyaan yang mungkin sulit. Banyak juga pertanyaan yang sebenarnya sederhana. Sulit atau sederhana, sudah pasti pertanyaan-pertanyaan ini akan membuat kita sedikit banyak harus berprkir.
Namun, yang perlu anda ketahui adalah jangan pernah anggap remeh pertanyaan yang terkesan sederhana. Pasalnya, dibalik pertanyaan yang diajukan, si pewawancara selalu berusaha melihat dan mengukur kemampuan serta pengetahuan anda lewat jawaban yang anda berikan. Bahkan, jawaban-jawaban ini juga bisa menunjukan karyawan seperti apa anda di masa depan. Jadi, ada baiknya anda memang harus selalu bersiap.
Dan kunci mendapatkan sukses melalui tahap wawancara adalah memahami pertanyaan si pewawancara. Ada beberapa pertanyaan yang sering diajukan dalam wawancara, meski mungkin bentuk pertanyaannya berbeda. Karena pertanyaan ini sangat penting, anda bisa menyiapkan jawabannya dengan mengetahui triknya.
Berikut adalah pertanyaan yang biasanya diajukan oleh si pewawancara yang mungkin membuat anda sedikit banyaknya untuk berpikir untuk menjawabnya, dan kita harus mengetahui strategi dalam menyiasati jawaban yang diajukan si pewawancara
Q : Apa yang Anda ketahui tentang pekerjaan ini?
Pada dasarnya, pertanyaan ini ditujukan untuk mengetahui apakah skill anda sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang ditawarkan, dan apakah anda adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi tersebut. Jadi, bukan semata berpusat pada pengetahuan anda tentang pekerjaan itu sendiri.
Setiap perusahaan memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan ini kepada para kandidat pelamar. Jadi, anda tak perlu lagi terkejut mengetahui fakta ini. Justru yang perlu anda lakukan adalah menyiapkan strategi untuk menjawabnya. Jadi, ketika pewawancara bertanya tentang skill utama anda, misalnya pengetahuan anda tentang kemampuan memogram (untuk IT) atau storyboard anda dalam menulis (penulis atau wartawan), dan lain-lain, cobalah menjawab dengan lebih deskriptif mengenai keterampilan yang anda miliki ini.
Saat interview, pewawancara biasanya juga akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai pekerjaan anda terdahulu. Ini juga untuk mengetahui apakah anda memahami pekerjaan anda sebelumnya dan atau alasan anda pindah dari pekerjaan yang lama. Kunci untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan berstrategi menghubungkan kemampuan anda di pekerjaan lama dengan pekerjaan yang sedang akan dilamar saat ini.
Pastikan jawaban anda mengesankan bagi pewawancara, anda juga bisa mengatakan,”Saya tak hanya cocok bekerja di perusahaan ini tapi juga akan membantu rekan kerja mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.”. pahami dan hapalkan CV anda secara menyeluruh dan bersiaplah menjual kemampuan dan keterampilan diri anda.
Q : Apakah Anda tahu tujuan dari pekerjaan ini?
Pertanyaan ini memang sedikit tricky. Jika anda mengatakan bahwa anda tahu ide dasarnya dan dapat mengikuti maksud dari tujuan pekerjaan itu, anda akan terkesan seperti seorang pembohong. Namun, jika anda tak menjawab, kesannya anda tidak tertarik dan tidak antusias. Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan?
Yang terbaik adalah mengambil jalan tengah dengan menunjukkan ketertarikan dan antusiasme sekaligus. Perlu diketahui, perekrut tidak selalu merekrut orang yang paling pintar dan paling cocok untuk pekerjaan itu. Kecenderungannya adalah perusahaan memilih merekrut orang-orang yang ingin belajar dan punya semangat belajar. Jadi, tunjukkan sisi ini pada mereka. Tunjukkan bahwa anda ingin sukses lewat pekerjaan ini.
Q : Seberapa bagus anda menghadapi persaingan?
lewat pertanyaan ini anda memiliki kesempatan untuk mengalahkan para pesaing lain. Inilah kesempatan anda untuk terus-menerus membandingkan diri dengan kandidat bagus lainnya. Untuk itu, anda perlu tampil dengan membeberkan keterampilan khusus anda, tak hanya dalam mengerjakan tugas perorangan, tapi juga dalam mengatur dan memimpin tim, serta seberapa baik anda dalam menghadapi masalah di pekerjaan sebelumnya
yang pasti, jawaban ini bukan hanya tentang bagaimana anda menyelesaikan masalah, tetapi juga bagaimana anda siap menghadapi tantangan. Hal ini akan menjadi faktor penentu dalam pemilihan kandidat yang layak untuk dipilih si pewawancara. Jadi, tampillah berbeda dari yang lain dengan skill yang anda miliki.
Tips Sukses
Selalu tunjukkan bahwa anda memiliki ketertarikan bakerja di perusahaan itu, namun lakukan tanpa terlihat bahwa anda sangat membutuhkan pekerjaan tersebut. Lalu, jangan pernah takut atau gugup dalam menjawab, meski sebenarnya anda tidak memiliki banyak hal untuk ‘dijual’. Selamat mencoba.
Ada pun yang dilakukan seorang penyiar dalam menjalankan tugasnya haruslah lepas, cuek, dan tanpa beban dalam mengekspresikan dirinya di udara (air personality). Sering karena berbagai factor seperti psikologis, emosi, latar belakang, dan masalah-masalah lainnya, terjadi kasus dalam mic. Seorang penyiar merasa canggung, gugup, tidak percaya diri, dan merasa takut saat berhadapan dengan mic. Hal inia akan sangat mengganggu sekali untuk kesuksesan on air. Karena akan keluar hal-hal seperti suara tertekan, terbata-bata, miskin kosakata, nafas tersengal-sengal, serba salah, operating skill kacau, dan lain-lain. Demam mic bisa terjadi karena :
1.Terlambat atau terburu-buru sehingga tidak ada waktu untuk prepare (bersiap-siap)
2.Merasa takut atau tidak percaya diri.
3.Ditegur atau diingatkan sebelum atau di waktu siaran.
4.Dilihat banyak orang meskipun dari luar kabin siaran.
Dan masih banyak lagi penyebab lainnya yang membuat seorang penyiar tidak dapat tampil maksimal di siarannya (demam mic). Untuk mengantisipasi hal tersebut, yang harus kita lakukan adalah :
1.Jangan buka mic untuk opening greeting atau comment sebelum merasa siap dengan risiko dimarahioleh program director atau project officer
2.Tutup semua korden yang ada untuk mengurangi rasa canggung sebelumnya
3.Usir semua orang yang berkepentingan di ruang siaran (kecuali untuk acara talk show, ada hal lain yang harus dilakukan).
4.Relaksasi dengan bernyanyi, teriak-teriak, dan asal teriak untuk melepaskan beban yang menghimpit, minum, merokok bagi si perokok, mencari udara segar sebentar meski hanya ke ruang tam uterus balik lagi ke ruang siaran, lemaskan seluruh anggota badan dari ketegangan.
5.Beri motivasi diri sendiri bahwa kita yakin bisa dan sudah ditunggu banyak orang di show kita.
Ada banyak cara lain yang dapat kita lakukan untuk menyikapi hal ini dengan cepat. Di waktu acara talkshow atau wawancara, hal yang menyebabkan kita demam mic selain seperti di waktu kita siaran sendiri, kadang disebabkan oleh tamu atau guest star yang akan kita wawancarai (pejabat atau artis). Hal-hal yang harus kita lakukan adalah
1.Ngobrol dah say hai dengan narasumber sebelum siaran
2.Anggap mereka sejajar dengan kita, mereka bukan siapa-siapa, beri motivasi pada diri sendiri, dan cuek
3.Minta pergantian (diganti penyiar lain) kepada program direction seandainya waktu masih memungkinkan dan ada pengganti yang lebih baik
Solusi terakhir tidak akan membantu kita untuk bisa menyikapi hal tersebut. Tetapi sebagai seorang penyiar jangan sampai kita mempertaruhkan reputasi kita dengan kualitas siaran yang seadanya di udara. Jadi, faktor penguasaan mic dengan kondisi apa pun yang dihadapi oleh seorang penyiar adalah kunci dari keberhasilan dan kesuksesan sebuah show.
Seorang penyiar harus selalu antusias di saat berhadapan dengan mic dan membiasakan untuk selalu merasa “ketagihan” pada mic. Penguasaan mic meliput kualitas sound, volume, power, dan jarak mic( fokus dan tahu kapan harus mendekat dan menjauh dari mic). Kepekaan pada kualitas audio akan membuat pendengar merasa nyaman dalam mendengarkan siaran yang kita lakukan. Kita harus memerhatikan penguasaan diri kita saat berhadapan dengan mic dab juga faktor penguasaan mic harus kita kuasai dengan baik.
Penguasaan diri kita berhubungan dengan emosi berbicara jangan sampai kita merasa canggung dan minder saat harus berbicara di depan mikrofon. Sedangkan penguasaan mic, berhubungan dengan teknik dasar penggunaan perangkat siar. Konsultasi dengan bagian teknisi kalau merasa kurang sreg dan merasa tidak nyaman dengan mic yang kita gunakan untuk mencari suara yang benar-benar maksimal. Standar suara tiap penyiar berbeda-beda. Jadi cari penataan audio yang sesuai standar suara kita yang akan selalu kita gunakan untuk siaran ( gain, volume, potensio mixer, bass, treble, middle juga hal lain yang berhubungan dengan penataan suara). Kualitas audio (suara) yang tidak tepat akan mengurangi kenyamanan siaran.Jadi bagi anda yang mau jadi penyar haruslah bersahabat dengan mic, maka dari itulah kita bisa enjoy dalam aktivitas siaran.
Berbicara mengenai telur tentu tidak bisa melupakan bagian kuningnya. Ya, bagian ini memang jarang dibicarakan, karena kandungan kolesterol didalamnya. Maka tak heran jika sering mendengar seseorang yang mengonsumsi hingga 7 butir telur, namun membuang bagian kuningnya. Berdasarkan penelitian, 1 butir telur mengandung sekitar 213 mg kolesterol. Dan bagi yang memiliki masalah dengan kolesterol dalam darahnya, itu sudah berlebih dari batas diizinkan yaitu 200 mg
Bagi anda dengan kadar kolesterol normal pun, kebutuhan kolesterol hariannya haruslah dibawah 300 mg. Oleh karena itu, kuning telur seringkali “dijauhi’ oleh mereka yang ingin memperoleh manfaat protein telur dalam jumlah banyak. Namun, kuning telur juga sebenarnya mengandung vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh dan memang harus dikonsumsi, asal dalam jumlah yang tidak berlebih.
Penyajian kuning telur pun bervariasi, dan tentu yang paling umum adalah merebus telur tersebut, kemudian telur yang sudah matang dipecahkan kulitnya dan baru dipisahkan dari bagian kuninngnya.