Jumat, 16 Juli 2010 0 komentar

6 mitos keliru meraih tubuh atletis


Anda akan menghadapi berbagai pilihan dan alternatif saat berusaha untuk meraih tubuh yang ideal. Sayangnya dari banyak pilihan dan cara dalam meraih tubuh ideal, masih banyak mitos keliru yang masih dipercaya dan dilakukan.


Mitos#1

Fobia makan sampai sixpack

Seringkali kita hanya makan sedikit atau menghindari makanan sama sekali dalam proses penurunan badan. Metode yang menjadi tren dikalangan model ini memang dapat menurunkan berat badan dengan cepat tapi tidak sehat. Meraih tubuh yang ideal bukan berarti menahan lapar. Ketika lapar, tubuh membutuhkan suplai energi, salah satunya dari glukosa yang didapatkan dari makanan yang anda makan. Tanpa energi, tubuh anda akan membongkar cadangan energi dari otot. Hasilnya: tubuh menjadi lelah dan aktivitas pun tergangu. Meraih bentuk tubuh ideal sampai sixpack bukan berarti harus mengorbankanprestasi kerja anda atau promosi yang sudah didepan mata hanya karena kekurangan energi.

Mitos#2

Mau tubuh atletis jangan sarapan

Melewatkan sarapan terkesan dapat mengurangi asupan kalori dalam sehari, sehingga mitos ini masih dipercaya sebagai cara efektif dalam menurunkan berat badan. Padahal, sarapan merupakan bagian terpenting dari pola makan sehat.selama tidur, tubuh tidak mendapatkan energi sama sekali. Tidak sarapan sama saja membiarkan tubuh anda beraktivtas tanpa energi yang cukup. Meninggalkan sarapan justru menambah rasa lapar dan akan cenderung meningkatkan porsi makan siang anda sehingga tubuh atletis pun jadi hanya mimpi.

Mitos#3

Makan malam juga harus ditinggalkan

Impian meraih tubuh atletis seringkali membuat makan malam anda tinggalkan. Faktanya, walaupun tidak butuh energi dalam jumlah banyak, makan malam justru dibutuhkan untuk pembentukan otot anda semakin optimal. Saat beristirahat terjadi penguraian otot yang paling dominan. Kalau dibiarkan, massa otot anda yang menjadi hilang. Untuk menghambat penguraian otot asupan nutrisi seperti protein penting dilakukan sebelum tidur. Oleh karena itu, jangan lupakan makan malam anda yang terpenting pastikan porsi dan kalorinya terkontrol

Mitos#4

Jangan makan setelah latihan

Olahraga bukan alasan anda untuk menghindari makan. Faktanya, tubuh masih membutuhkan energi. Kebutuhan energi akan semakin besar jika anda juga masih memiliki aktivitas lain setelah olahraga. Inilah mengapa anda masih membutuhkan makanan setelah latihan. Selain itu, asupan nutrisi dari makanan setelah latihan justru mengamankan massa otot anda. Kombinasi protein dan karbohidrat sangat tepat untuk dikonsumsi setelah berolahraga. Jika tidak dipenuhi, asam lambung akan meningkat, artinya selera makan juga meningkat yang berpotensi membuat anda tergoda untuk memakan semua santapan yang ada di depan mata.

Mitos#5

Air dingin bikin gemuk

Pernah dengar mitos tersebut? Ini adalah salah satu mitos yang salah besar. Air putih tidak mengandung kalori, baik dalam suhu panas ataupun dingin, sehingga tidak akan mengakibatkan kegemukan. Nah, jika anda minum cola dingin atau es teh manis dengan gula yang tinggi kalori setiap hari, baru akan menyebabkan kegemukan. Itu juga bukan karena dinginnya airnya, tetapi karena gula yang membuat minuman tersebut jadi “berat kalori”. Jadi yang harus dihindari adalah jumlah kalorinya, bukan soal dingin atau panasnya.

Mitos#6

Kita tidak butuh lemak

Bagi anda yang ingin meraih tubuh atletis, terutama saat menurunkan berat badab, lemak menjadi musuh utama. Bahkan ada yang sampai fobia akan lemak dan menghindari sama sekali karena takut diet dan latihannya sia-sia. Faktanya, tidak semua lemak harus anda hindari. Lemak “baik” atau yang biasa disebut lemak esensial masih diperlukan karena tubuh anda tidak bisa memproduksinya. Kandungan lemak juga berperan penting dalam penyerapan vitamin larut lemak ( vitamin A,D,E,K). Tubuh anda membutuhkan asupan dari 15- 20% lemak dari total kalori harian anda. Selain itu lemak juga membantu program penurunan berat badan dalam jangka panjang. Penelitian di RS Brigham,Boston, memberikan diet rendah kalori pada dua kelompok, dimana kelompok satu mengonsumsi lebih sedikit lemak dibandingkan kelompok lain. Setelah enam bulan, kedua kelompok tersebut rata-rata mengalami penurunan bobot yang sama. Tetapi selama 18 bulan, kelompok yang mengosumsi lebih banyak lemak dapat mempertahankan pengurangan berat badannya.

Ya, dalam hidup memang terdapat banyak alternatif yang diantaranya mitos keliru mengenai pendefinisian sesuatu. Nah, masih mau terjebak dengan kesalahan yang sama?

No Response to "6 mitos keliru meraih tubuh atletis"

Posting Komentar