Jumat, 02 Juli 2010 0 komentar

Lecehkan Simbol Agama Hindu ''Trans-7'' Janji Minta Maaf


Denpasar (Bali Post)-
Lembaga Penyiaran Trans-7 berjanji mohon maaf kepada masyarakat Hindu atas tayangan ''Opera van Java'' (OvJ) episode 19 Juni lalu. Dalam tayangan tersebut ada adegan menendang patung Ganesa yang merupakan salah satu simbol yang disakralkan oleh umat Hindu. Rencana permohonan maaf pihak Trans-7 disampaikan Jumat (25/6) ketika utusan Trans-7 menghadap Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali untuk melakukan klarifikasi.

Dalam pertemuan dengan KPID Bali, Trans-7 diwakili Panca Barisman Saragis (Kabag Planning and Scheduling Program) dan Yustina Pramita (Produser OvJ) sedangkan dari pihak KPID Bali hadir Wakil Ketua Ida Bagus Radendra, S.H.,M.H., Nyoman Mardika, komisioner bidang perizinan dan Kasubag Perizinan Ketut Darmawan. Trans-7 menyampaikan permohonan
maaf dan menjelaskan, pihaknya sama sekali tiada bermaksud melecehkan simbol Ganesha yang sangat disakralkan umat Hindu. Secara resmi pihaknya menyatakan akan meminta maaf secara terbuka melalui penayangan episode OvJ mendatang.

Trans-7 juga menyatakan sesungguhnya telah dilakukan proses penyensoran sebelum penayangan acara tersebut, namun sama sekali tidak menyadari ternyata masih ada bagian adegan menendang Simbol Ganesha seperti saat ini tengah diprotes komponen masyarakat Bali itu. Untuk itu, pihak Trans-7 pada saat pertemuan tersebut menyampaikan maaf kepada masyarakat Bali melalui KPI Daerah Bali dan sebagai realisasi nyata penyampaian maaf tersebut akan dilakukan melalui tayangan Opera van Java (OvJ) mendatang, di mana rencananya akan dilakukan melalui running text dan penyampaian secara lisan oleh ''dalang'' OvJ (Parto Patrio).

Dalam pertemuan tersebut, KPI Daerah Bali bersama pihak Trans-7 sempat memutar rekaman acara termaksud yang copy-nya dibawa Trans-7 dan kemudian diserahkan kepada KPID Bali. Mulanya ada keberatan pihak Trans-7 untuk menyerahkan copy rekaman tersebut, tetapi IB Radendra, S.H., M.H. menyatakan Trans-7 sepatutnya menyerahkan copy tersebut karena hal itu wajar dan secara hukum memang sepantasnya dilakukan dalam konteks protes masyarakat Bali terkait OvJ ini, karena KPI adalah lembaga negara yang mewakili kepentingan publik dan berwenang mengawasi penyiaran.

Radendra juga meminta agar permintaan maaf terbuka yang disampaikan Trans-7 sebaiknya juga dilakukan secara tertulis melalui media massa cetak, sehingga ada bukti jelas bahwa ada iktikad baik dan tulus Trans-7 menyatakan penyesalan atas kejadian ini, dan menjadi hikmah agar hal serupa tidak terulang lagi nanti. Pihak Trans-7 mengatakan bersedia akan melaksanakan saran KPID Bali untuk penyampaian klarifikasi dan maaf secara tertulis dan terbuka melalui salah satu harian nasional. (r)


No Response to "Lecehkan Simbol Agama Hindu ''Trans-7'' Janji Minta Maaf"

Posting Komentar